Perancangan Dan Pemeliharaan Komunitas Online



KOMUNIKASI VIRTUAL DAN MEDIA SOSIAL


“PERANCANGAN DAN PEMELIHARAAN KOMUNITAS ONLINE”









DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IX
SRI WAHYUNI RUM
06144040


SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER PROFESIONAL
MAKASSAR
2017
 

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “PERANCANGAN DAN PEMELIHARAAN KOMUNITAS ONLINE”.

Di era teknologi yang semakin canggih saat ini, sudah banyak bermunculan situs – situs sosial network seperti Facebook, Twitter, dan banyak forum diskusi online lainnya. Kemunculan berbagai situs media sosial ini amat mempengaruhi perkembangan suatu komunitas. mereka bisa melebarkan jaringan hingga ke mancanegara. Mereka tidak perlu berkumpul di suatu tempat tertentu untuk berdiskusi, mereka dapat melakukannya dengan waktu yang lebih efektif dan efisien, serta biaya yang lebih murah dengan memanfaatkan sosial media.

Dalam membentuk sebuah komunitas, suatu konsep perancangan dan pemeliharaan komunitas merupakan hal yang sangat penting sehingga komunitas tersebut dapat menjadi komunitas online yang baik.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.


Makassar,  05 Oktober 2017



Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang............................................................................................ 1
B.  Batasan Masalah......................................................................................... 2
C.  Manfaat....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengertian Perancangan............................................................................... 3
B.  Pengertian Pemeliharaan Komunitas........................................................... 3
C.  Pengertian Komunitas Online...................................................................... 3
D.  Karakteristik Perancangan dan Pemeliharaan Komunitas Online................ 4
E.   Langkah Untuk Membangun dan Memelihara Komunitas Online.............. 8
F.   Perancangan dan Pemeliharaan Komunitas Online..................................... 8
G.  Konsep Perancangan Komunitas Online..................................................... 11

BAB III CONTOH KONSEP PERANCANGAN DAN PEMELIHARAAN KOMUNITAS SOSIAL MEDIA ONLINE
A.  Karakteristik Tokopedia............................................................................ 14
B.  Konsep Perancangan dan Pemeliharaan Tokopedia.................................. 16

BAB III PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 20

DOKUMENTASI PENGERJAAN TUGAS................................................... 21


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan jaman, ruang publik telah meluas melampaui ranah fisik dan geografis yang dapat dinikmati secara langsung. Informasi dan teknologi komunikasi telah berkembang pesat di kota-kota besar di Indonesia dalam dua dekade terakhir. Saat ini, dengan kecanggihan teknologi, ruang publik juga hidup di dunia maya. Hal ini membuat perubahan dalam berkegiatan sosial-budaya ekonomi, sosial, dan kelembagaan terutama di perkotaan. Terciptakah bentuk konektivitas baru antar manusia yang tidak lagi terbatas oleh kehadiran fisik dan letak geografis. Muncullah fenomena komunitas yang semakin umum dikenal sebagai komunitas jejaring.

Kemudahan mengunduh aplikasi di internet mempermudah penggunanya untuk membentuk komunitas online berdasarkan kesamaan kepentingan dan ketertarikan. Komunitas online adalah kumpulan orang (masyarakat) yang melakukan kegiatan dalam bentuk pertukaran informasi dan pengetahuan dengan bantuan Information and Communications Technology (ICT). Komunitas online dapat dibentuk dengan hanya beberapa orang atau anggota yang terbatas. Beberapa contoh komunitas online misalnya komunitas alumni atau hobi. Komunitas ini menjadi contoh bahwa konektivitas tidak terbatas oleh pertemuan secara fisik, bisa juga melalui dunia maya. Ini adalah fenomena menarik untuk dikaji karena jenisnya beragam, walaupun pada kenyataannya, kegiatan ini masih memerlukan pertemuan fisik secara real time dan ruang. Keberadaan komunitas online ada yang bertahan lama atau hanya sementara. Minat yang mendorong pembentukan komunitas online adalah representasi dari aktualisasi diri manusia yang tidak cukup dengan memenuhi kebutuhan primer dan sekunder di dunia nyata (Maslow dalam Williams, 1995). Kecenderungan terhadap penggunaan facebook, twitter, path, mailing list, whatsapp, dan lainnya memperlihatkan bahwa anggota kelompok online tidak tunggal, namun bisa terdiri dari berbagai macam latar belakang.
Beberapa komunitas online yang akan dibahas selanjutnya adalah komunitas-komunitas yang menggunakan teknologi media sosial untuk berkomunikasi dan berinteraksi, kemudian melakukan pertemuan secara langsung untuk menciptakan ruang publik kreatif yang baru \untuk menciptakan kota yang lebih nyaman dan layak huni.

B.     Batasan Masalah
Bagaiman Merancang dan memelihara sebuah komunitas online dalam dunia sosial media.

C.    Manfaat
Dengan adanya Perancangan dan Pemeliharaan Komunitas Online dapat memudahkan segala arah dan tujuan yang akan dicapai.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Perancangan
Perancangan adalah suatu proses pengambilan keputusan yang berdasarkan fakta, mengenai kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan yang diharapkan atau yang dikehendaki.

Atau dapat juga dikatakan bahwa perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi Perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk bagan alir sistem (system flowchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukan urutan-urutan proses dari sistem

B.     Pengertian Pemeliharaan Komunitas
            maintenance atau pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan agar komunitas selalu memiliki kondisi yang sama atau bahkan lebih baik dari keadaan awalnya. Maintenance juga dilakukan untuk menjaga komunitas tetap berada dalam kondisi yang dapat diterima oleh masyarakat.

C.    Pengertian Komunitas Online
            Komunitas online adalah sebuah wadah dimana sekelompok orang berkumpul untuk berbagi sence of community sebagaimana orang-orang yang tidak saling mengenal memiliki kesamaan ketertarikan minat, didalam sebuah situs internet yang menawarkan beberapa layanan online, meliputi beberapa akses kepada lingkungan sosial, layanan komunitas, informasi resmi, dan layanan e-commerce kepada penghuninya.


D.    Karakteristik Perancangan dan Pemeliharaan Komunitas Online
Sebelum membahas mengenai Perancangan dan pemeliharaan Komunitas Online, ada baiknya kita harus memahami apa saja karakteristik mendasar dari komunitas online.

Suatu komonitas online dikatakan baik jika memiliki karakteristik sbb :

1.      Sifat Yang Relatif Bebas
Media & komunitas online cenderung bersifat bebas. Bebas dalam artian yang amat luas. Bebas kepemilikan, bebas sekat-sekat sosial umum, bebas kepemilikan, bebas dari interfensi otoritas sosial/agama/pemerintah dan sejenisnya, bebas pengguna dan bebas hambatan jarak, ruang dan waktu.

Bebas Kepemilikan
Media dan komunitas online memang dibuat oleh suatu pihak (personal/institusi) namun, begitu informasi ada di dunia maya maka informasi tersebut akan menjadi konsumsi publik yang berarti akan bisa direproduksi dan direvisi sesuai kepentingan publik tersebut. Maka jangan heran jika muncul manipulasi informasi.

Bebas Sekat Sosial
Media dan komunitas tidak mengenal sekat-sekat sosial layaknya media/komunitas di dunia nyata (offline). Tidak ada atasan atau bawahan. Tidak ada pemilik informasi langgeng dan penerima informasi langgeng. Semuanya saling bertukaran, semuanya saling memberi dan menerima informasi hingga level tertentu. Tidak ada pembedaan antar pengguna internet dikarenakan status sosialnya di dunia nyata, dikarenakan potensi anonimitas internet itu sendiri.



                                                Bebas Interfensi
Hingga titik tertentu, semua media atau komunitas internet bebas interfensi pihak luar. Kecuali adanya pelanggaran hukum (umumnya bersifat regional), maka informasi yang beredar di dunia maya adalah bebas dibuat, dimanipulasi dan diakses untuk disebarluaskan kembali oleh siapapun kepada siapapun.

Bebas Jarak, Ruang & Waktu
Keunggulan utama informasi yang disebarkan melalui media/komunitas online adalah tidak adanya batasan jarak, ruang dan waktu. Artinya informasi tersebut akan bisa menjangkau dan dijangkau oleh siapapun, di manapun, kapanpun(24/7), selama yang bersangkutan terkoneksi dengan layanan internet. Artinya, semua pihak, terutama korporat mempunyai kesempatan yang amat luas untuk berkampanye tentang semua hal, terutama produk/layanannya, kepada khalayak yang amat luas, tanpa dibatasi jarak, jam tayang, format informasi, batasan usia publik, waktu dan sebagainya jika mau dan mampu menggunakan media dan komunitas online.


2.      Anonim
Anonim adalah suatu sifat yang merujuk pada ketidakjelasan /ketidakpastian identitas seserang / suatu pihak. Di dunia online, identitas menjadi sesuatu yang bebas cipta dan bebas guna. Artinya, siapa saja bisa menjadi apa saja yang diinginkannya. Tak ada kewajiban, layaknya di dunia nyata, untuk menunjukkan/menggunakan identitas asli saat menggunakan layanan internet. Artinya, informasi apapun yang dibuat, dimanipulasi, disebarluaskan dan direproduksi lewat berbagai media online bisa ditampilkan oleh siapapun.

Di satu sisi kondisi ini mewujud pada berbagai hal negatif, seperti black campaign baik terhadap personal maupun institusi. Berapa banyak informasi yang menjelek-jelekkan seseorang atau suatu perusahaan beredar di dunia maya. Dan umumnya, pihak-pihak yang dirugikan tersebut tak berdaya karena tak bisa menuntut siapa pelakunya, karena sifat anonim tersebut.
Di sisi lain, sifat anonim ini adalah suatu potensi juga bagi korporat yang mampu memanfaatkannya secara optimal. Bayangkan tentang penggalangan opini. Korporat bisa menyebarkan informasi, mengkampanyekan suatu issue dengan menggalang ”massa” yang terlihat besar di dunia maya tanpa musti memiliki pendukung nyata sebanyak massa tersebut.
Satu orang bisa mempunyai sebanyak apapun identitas di dunia maya, yang jika digunakan untuk menggalang opini publik di dunia maya, yang akhirnya diharapkan berimbas ke dunia nyata, pasti amat besar nilainya bari korporat bersangkutan. Ingat kasus dukungan terhadap Prita Mulyasari atau Barrack Obama yang muncul, tumbuh dan membesar awalnya di dunia maya, sehingga akhirnya mewujud sebagai penggalangan opini publik di dunia nyata.


3.      Aksesibilitas Tinggi
Media dan komunitas online mempunyai aksesibilitas tinggi, bahkan bisa dibilang tertinggi dari bentuk media/komunitas apapun di dunia nyata. Siapapun Anda, dimanapun berada, kapanpun mau, Anda bisa mengakses informasi yang ada di media atau komunitas apapun di dunia maya.
Tingkat aksesibilitas macam ini pulalah yang memungkinkan hilangnya sekat-sekat jarak, ruang dan waktu yang menjadikan publik lebih berdaya dalam menilai suatu hal. Tak ada lagi yang namanya suatu pihak menguasai informasi dan mendikte publik akan apa yang benar dan salah. Karena publik punya alternatif informasi yang lain yang bisa diaksesnya melalui media atau komunitas online.
Ini pulalah yang menjelaskan kenapa press release atau informasi apapun yang dikeluarkan perusahaan relatif kurang ”dipercaya” oleh publik. Ini pula yang menjelaskan kenapa, meski perusahaan-perusahaan besar yang telah mempunyai jaringan ke media-media tradisional besar tetap perlu menggarap media online, dari yang paling dasar dengan mempunyai corporate website, hingga corporate & employee/CEO blog, hingga yang terkini merambah online social networking. Semua ini dikarenakan aksesibilitas tinggi mewujud pada cairnya informasi yang ada.


4.      Informasi Bersifat Cair
Cairnya informasi sebagai hasil aksesibilitas tinggi menjadikan korporasi tidak bisa hanya menyampaikan suatu informasi ke publik dan berharap hanya informasi itu saja yang akan beredar, khususnya  di dunia maya. Informasi apapun akan dicerna publik, untuk kemudia dimanipulasi dan direproduksi sesuatu dengan pemahaman dan pengalaman personal individu-individu pelakunya.
Di dunia maya seringkali reproduksi informasi ini sifatnya lebih keras dan menohok dari yang ada di dunia nyata. Karenanya, jika suatu korporasi setelah mengeluarkan informasi ke publik, terutama di dunia maya, tidak melakukan pemantauan dan pembelaan diri, maka bersiap-siaplah untuk menjadi bulan-bulanan.


5.      Komunitas Patron-Klien Yang Kuat
Sifat yang mungkin terdengar tidak masuk akan dari media/komunitas online dengan semua keterbukaan dan kebebasan yang diusungnya adalah patron-klien yang kuat.
Patron-klien menjelaskan suatu kondisi di mana sebagai besar massa (publik) adalah pihak yang relatif pasif dan cenderung mempercayai dan menuruti opini dari mereka yang dianggap mempunyai otoritas akan suatu hal di dunia maya. Hal ini nampak nyata di berbagai komunitas online, seperti online forum, milist dan blog. Lihat dari begitu banyak pengakses internet, pengguna forum, anggota milist atau pemilik dan pengakses blog, hanya sedikit diantaranya yang aktif melakukan posting, menyuarakan opini baru, mengajak publik mengkritisi suatu fenomena dan sejenisnya.
Mereka lah yang kita sebut sebagai para patron. Sedangkan publik di komunitas tersebut yang mendengarkan, mengamini dan akhirnya mengikutinya kita sebut klien. Dan percayalah, jumlah para klien ini teramat banyak. Dan mereka loyal terhadap patron-nya.
Melihat kondisi macam ini, korporasi yang ingin membangun image positif, ingin menghindari atau mereduksi efek black campaig, ingin membentuk opini tertentu di benak publik dunia maya, musti berkompromi dengan para patron ini.


E.     Langkah Untuk Membangun dan Memelihara Komunitas Online
*      Attact : Langkah pertama dalam proses ini adalah untuk menarik pengunjung dan mendorong mereka untuk bergabung dengan komunitas virtual.
*      Promote : Setelah anggota telah terdaftar, langkah berikutnya adalah untuk mendorong mereka untuk berpartisipasi. Semakin sering anggota berpartisifasi, komunitas dapat semakin mudah menarik anggota baru, mempercepat pertumbuhannya.
*      Build : Dengan bertukar pikiran dan informasi melalui forum diskusi, anggota membangun loyalitas kepada komunitas. Informasi yang tersedia dari komunitas menjadi faktor utama yang mempengaruhi dalam banyak keputusan mereka termasuk keputusan pembelian.
*      Capture : Ketika komunitas telah mencapai tahapan kritis dalam hal jumlah dan agregasi konten, Anda dapat menawarkan ruang untuk iklan.

F.     Perancangan dan Pemeliharaan Komunitas Online
Dalam perancangan dan pemeliharaan komunitas online ada beberapa poin penting yang harus di ketahui yaitu:
1.      Perencanaan Strategis
Perencanaan Strategis adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk pendapatkan kejelasan arah dan tujuan suatu komunitas. Dalam perencanaan tersebut dilakukan analisis masalah, identifikasi potensi pemecahan masalah, dan menyusun program dan kegiatan untuk mencapai tujuan Dalam proses perencanaan strategis ditentukan arah, tujuan, nilai-nilai dan keadaan komunitas, serta mengembangkan pedekatan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Manfaat Rencana Strategis: Jika sangat sulit mengambil keputusan dengan orang, kelompok, atau komunitas yang memiliki perbedaan visi terhadap masa depan. Namun melalui perencanaan strategis hal ini dapat diselesaikan secara partisipatif, terbuka dan komunikasi efektif, walaupun perencanaan strategis memerlukan pendekatan jangka panjang, tetapi juga menggunakan metode untuk menentukan kemajuan, akses, validitas informasi dan mempertahankan fleksibilitas rencana.

2.      Visi
Visi merupakan suatu pemikiran atau pandangan kedepan, tentang apa, kemana dan bagaimana mencapai suatu keadaan masyarakat yang damai dan sejahtera di masa depan. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode program, untuk mewujudkan sasaran yang mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Visi merupakan dorongan dan gambaran mental masyarakat dalam mementukan langkah terhadap masa depannya.

3.      Misi
Dalam misi dinyatakan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam kurung waktu tertentu melalui pertimbangan strategi yang telah ditentukan. Misi disusun untuk mencapai visi dengan cara memperhatikan kondisi umum komunitas, tata ruang, pemangku kepentingan yang terlibat dalam konflik, sejarah, nilai-nilai dan arah pembangunan daerah (misalnya RPJP atau RJPM). Misi mencerminkan upaya sistematis menjalankan fungsi dan peran masyarakat dalam membangun perubahan dan perdamaian secara berkelanjutan Tujuan dan Sasaran.


4.      Tujuan
Tujuan (goals) adalah suatu perubahan perilaku atau hasil yang dicapai pada jangka waktu periode perencanaan. Pada umumnya penetapan tujuan didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan tidak selalu harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, tetapi harus menunjukkan suatu kondisi atau keadaan spesifik yang hendak dicapai. Tujuan lebih bersifat operasional serta dapat ditentukan indikator dan alat ukurnya. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam mewujudkan misi. Tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan indikator kinerja. Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan atau kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran memberikan fokus dalam penyusunan kegiatan secara spesifik, rinci, terukur dan realistis untuk dicapai.

5.      Kebijakan:
Kebijakan adalah ketentuan yang telah disepekati dan ditetapkan oleh yang berwenang sebagai pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap pemangku kepentingan baik aparatur pemerintah, swasta, LSM, kelompok perempuan ataupun masyarakat agar tercapai, berjalan dengan lancar dan terpadu dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi.

6.      Strategi
Strategi adalah cara, metode, pendekatan, tata aturan atau pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran secara efektif dan efisien. Strategi dibutuhkan untuk memperjelas arah dan tujuan pencapaian program atau implementasinya. Strategi merupakan alat penghubung antara visi, misi, tujuan, sasaran dan arah kebijakan pembangunan (peace building) dengan realita dalam masyarakat.

7.      Program dan Kegiatan
Program adalah penjabaran atau realisasi dari kebijakan berupa kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa komunitas baik pemerintah maupun non-pemerintah, kerjasama dengan pemangku kepentingan atau partisipasi masyarakat yang bertujuan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Program diartikan sebagai suatu rencana kegiatan dari suatu organisasi atau komunitas yang terarah, terpadu, sistematis dan disusun dalam rentang waktu yang telah ditentukan. Program akan menjadi pegangan bagi pemangku kepentingan dalam menjalankan roda kelembagaan dan sebagai saranauntuk mewujudkan cita-cita atau tujuan komunitas.

8.      Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perencanaan strategis. Pemantauan dan evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian dan kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan dengan hasil yang dicapai berdasarkan kebijakan yang dilaksanakan melalui program atau kegiatan yang telah ditetapkan. Evaluasi dilakukan untuk melakukan penilaian dalam rangka pengambilan keputusan suatu program melalui penetapan indikator kerja.

G.    Konsep Perancangan Komunitas Online
Berikut merupakan hal – hal yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu komunitas online:

*      To Entertain : Yang dimaksud dengan to entertain disini adalah  komunitas sosial sosial haruslah menarik serta mampu memancing animo masyarakat untuk ikut bergabung.

*      To Inform : To Inform berarti informasi yang diberikan oleh suatu komunitas online haruslah bersifat informatif, dan merupakan informasi yang dibutuhkan oleh banyak masyarakat.

*      To Help : Konsep yang amat penting dari sebuah komunitas online haruslah bersifat membantu masyarakat luas. Baik berupa informasi atau dalam bentuk lainnya.

*      To Be Daily : Komunitas online harus selalu aktif dan selalu melakukan update terhadap informasi – informasi dalam komunitasnya. Ini juga merupakan suatu konsep yang penting dimana dapat memancing para anggota juga turut aktif berdiskusi dan meengurangi jumlah adanya anggota – anggota yang pasif.




BAB III
CONTOH KONSEP PERANCANGAN & PEMELIHARAAN KOMUNITAS SOSIAL MEDIA ONLINE


Tokopedia berawal dari sebuah ide untuk mengatasi masalah penjual dan pembeli online di Indonesia. Pembeli takut ditipu, sudah transfer uang tapi barang tidak dikirim. Di sisi lain, individu dan pemilik UMKM yang mau berjualan online sulit mendapat kepercayaan dan terbentur berbagai masalah, mulai dari masalah teknik, biaya, koneksi ke bank, koneksi ke logistik hingga sulitnya pemasaran. Walaupun ide untuk membangun Tokopedia sudah muncul sejak 2007, tapi perjalanan kedua founder, William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison, untuk mewujudkan ide tersebut tidaklah mudah. Selama 2 tahun (2007-2009) mereka berusaha mencari pendanaan tapi ditolak dimana-dimana karena saat itu kisah sukses perusahaan di Indonesia masih sangat minim.
Hingga di tahun 2009, Tokopedia berhasil mendapat kepercayaan dan pendanaan awal. Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-64, Tokopedia resmi hadir sebagai perusahaan internet yang menghubungkan penjual dan pembeli online di seluruh Indonesia, dengan membawa visi besar untuk “Membangun Indonesia Lebih Baik Lewat Internet”.
Saat ini sudah ada jutaan produk yang dikirim oleh para penjual di Tokopedia ke seluruh Indonesia setiap bulannya. Produk pertama yang berhasil dijual Tokopedia adalah kaos berwarna merah dengan tulisan “Kami tidak Takut” seharga Rp 40 ribu.

A.    Karakteristik Tokopedia

*      Tokopedia Bekerja Sama Dengan Gojek dan Indomaret
Kerja sama dengan aplikasi transportasi dan logistik Gojek telah berlangsung selama 3 bulan terakhir. Bentuknya berupa penambahan fitur dalam aplikasi Tokopedia. Namun fitur ini masih dalam format beta dan hanya dapat dinikmati pedagang yang tergabung dalam program Gold Merchant Tokopedia. Kerja sama dengan Gojek ini menambah daftar mitra perusahaan logisitik Tokopedia, di antaranya JNE dan Wahana. Selain Gojek, Tokopedia juga bekerjasama dengan Indomart untuk bidang pembayaran. Tokopedia berharap, melalui kerja sama ini dapat mempermudah pembeli yang tidak memiliki rekening bank untuk membayar produk yang dibeli secara tunai di Indomaret.

*      Tokopedia Didominasi Dengan Warna Hijau
Warna hijau itu identik dengan bumi yang menjadi lambang dari kerendahan hati dan ketenangan. Nah di sini Tokopedia selalu berusaha untuk “tidak egois” dan selalu melihat dari sisi pengguna

*      Memiliki Maskot Berupa Burung Hantu
Burung hantu itu sendiri banyak dijadikan sebagai simbol kecerdasan dan kebijaksanaan, serta burung hantu juga memiliki kemampuan untuk melihat ke semua arah. Begitu pula dengan Tokopedia yang selalu berusaha untuk melihat dari berbagai sudut, baik pembeli maupun penjual, dalam mengembangkan layanan Tokopedia agar bisa semakin memudahkan semua pelanggan

*      Keuntungan Menggunakan Tokopedia Sebagai Tempat Memperluas Pasar Jualan Di Internet, Adalah Sebagai Berikut:
1.      Website gratis untuk toko online dengan domain namatoko.tokopedia.com. Contoh domain khusus ini bisa dilihat di versi demo tokopedia (www.tokopedia.net), misalnya:
·          http://butikmama.tokopedia.net (toko baju)
·         http://butikmama.tokopedia.net (toko baju)
·         http://olganarsis.tokopedia.net (toko gadget)
·         http://kutubuku.tokopedia.net (toko buku)
·         http://koleksi-tas.tokopedia.net (toko tas)
Dengan domain yang bisa kita pilih & mewakili nama toko yang kita miliki, maka akan lebih mudah mempromosikan toko onlinenya. Misalnya: nama website bisa dicetak dikartu nama, atau bisa dimasukkan disignature forum & email yang kita pakai sehingga promosi berjalan dengan sendirinya

2.      Fitur e-commerce terpadu dalam satu website, gratis
Sekarang memang banyak sekali media untuk berjualan online: misalnya lewat multiply, blogspot, friendster, facebook, dsb nya. Hanya saja media-media tersebut tidak memiliki fitur e-commerce yang terpadu. Di Tokopedia setiap seller otomatis akan mendapatkan feature e-commerce seperti: shopping cart; management produk, etalase, gudang; tracking-order; hingga management transaksi. Singkatnya, tokopedia bisa jadi alternatif baru membangun etalase dengan lebih rapi, dan kita tetap bisa memanfaatkan media lain sebagai ajang promosi toko online

3.      Asisten Pribadi, gratis
Kita tidak perlu lagi repot memilah konfirmasi pembayaran palsu dari para pelanggan, karena Tokopedia akan melakukannya untuk kita. Semua transaksi order yang kita terima di Tokopedia adalah transaksi yang proses pembayaran sudah diterima oleh pihak Tokopedia. Singkatnya, asisten pribadi ini berperan layaknya rekening bersama bebas komisi

4.      Memperluas Pemasaran
Fitur search-engine terpadu Tokopedia akan membantu kita dalam mendapatkan calon-calon pembeli baru. Tokopedia secara berkala juga akan melakukan promosi brand-awareness yang tentunya akan membantu kita untuk mendapatkan potensi pasar baru
5.      Closed BETA Invitation
Saat ini Tokopedia.com masih bersifat closed BETA, dimana hanya undangan saja yang bisa membuka akun. Jika dianalogikan dengan dunia nyata, masa closed BETA ini adalah masa dimana tokopedia (pengelola mall) memberikan kesempatan kepada para tenant (undangan terbatas) untuk mendekorasi toko mereka sebaik mungkin sebelum dibuka untuk umum (pembeli)

B.     Konsep Perancangan dan Pemeliharaan Tokopedia
Tokopedia (www.tokopedia.com) hadir sebagai e-commerce baru yang inovatif dan mengusung konsep kumpulan berbagai toko online di Indonesia. Segala aktivitas jual beli dan proses transaksi akan dijamin keamanannya melalui perantaraan Tokopedia. Konsep ini diharapkan dapat mewujudkan suatu bentuk mall online yang memprakarsai dan mengkoordinasi sejumlah transaksi e-commerce.
Model Bisnis Tokopedia yang dijalankan adalah Marketplace C2C (Customer to Customer). C2C merupakan salah satu model e-commerce dalam hal ini konsumen menjual secara langsung pada konsumen yang lain, atau dapat dapat juga dikatakatan sebagai transaksi jual-beli antar konsumen. Aktivias C2C dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui internet.  Model bisnis dimana website yang bersangkutan tidak hanya membantu mempromosikan barang dagangan saja, tapi juga memfasilitasi transaksi uang secara online. Indikator utama bagi sebuah website marketplace yaitu: seluruh transaksi online harus difasilitasi oleh website yang bersangkutan, bisa digunakan oleh penjual individual
Kegiatan jual beli di website marketplace harus menggunakan fasilitas transaksi online seperti layananescrow atau rekening pihak ketiga untuk menjamin keamanan transaksi. Penjual hanya akan menerima uang pembayaran setelah barang diterima oleh pembeli. Selama barang belum sampai, uang akan disimpan di rekening pihak ketiga. Apabila transaksi gagal, maka uang akan dikembalikan ke tangan pembeli. Cara mencari uang: layanan penjual premium, iklan premium, dan komisi dari setiap transaksi. Jenis penjual: situs marketplace seperti ini lebih cocok bagi penjual yang lebih serius dalam berjualan online. Biasanya sang penjual memiliki jumlah stok barang yang cukup besar dan mungkin sudah memiliki toko fisik.
Perjalanan Tokopedia dalam merintis startup hingga sukses seperti sekarang ini bukanlah suatu hal yang terbilang mudah. Awalnya dua orang anak muda bernama Leontinus Alpha Edison dan Wiliam Tanuwijaya terinspirasi dengan Rakuten (www.rakuten.co.id), sebuah startup populer di Jepang yang mengusung konsep mall online. Rakuten sukses menjadi mall online terbesar di Jepang dengan mempekerjakan lebih dari 4000 karyawan serta memiliki lebih dari 50 juta user yang teregistrasi. Konten lokal buatan Jepang tersebut ternyata dapat meraih sukses besar dan mampu bersaing dengan website lainnya seperti eBay atau Amazon.
Berbekal semangat, modal dari investor serta perencanaan konsep yang matang, mulailah Leon dan Wiliam sepakat untuk bekerjasama dan mendirikan sebuah startup online dibawah bendera perusahaan PT. Tokopedia. Pemilihan nama Tokopedia juga melalui proses yang cukup panjang dan menyita waktu. Karena biasanya nama startup sekaligus dipergunakan sebagai nama domain dan menjadi salah satu ciri khas bagi keberadaan sebuah #startup. Sempat ingin menggunakan domain “belanjaaman.com”, namun akhirnya tercetuslah ide untuk menggunakan nama “Tokopedia” yang terkesan lebih unik, modern dan mudah diingat.
Tokopedia memanfaatkan word of mouth di jaringan anggota forum, untuk menyebar pemasaran viral. Sebab, William dan Leon adalah Super Moderator dan anggota aktif di Forum KafeGaul. Mereka selalu melibatkan komunitas untuk menentukan pilihan logo, desain, dan semacamnya. Oleh karenanya, saat mereka Tokopedia meluncur pertama kali dalam versi beta pada 17 Agustus 2009, mereka sudah memiliki 70 toko di dalamnya.
Dalam waktu singkat, Tokopedia berkembang pesat, baik dari jumlah anggota aktif, maupun jumlah toko baru yang dibuat. Sekitar enam bulan berselang, Tokopedia membukukan total transaksi sebesar Rp 1 miliar. Dan dalam waktu delapan bulan, meningkat lagi menjadi Rp 1,8 miliar. Dari hanya berdua, kini Tokopedia juga telah mempekerjakan enam karyawan, dan dalam waktu dekat akan menambah dua karyawan lagi. Mereka pun tak kesulitan untuk mencari investor baru untuk first round investment. Sebuah Venture Capital asal Singapura bernama East Ventures, justru datang menawarkan dana investasi baru kepada Tokopedia.


  
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan

Secara garis besar, komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dan teknologi komunikasi adalah pengembangan alat atau aplikasi yang digunakan untuk memudahkan manusia untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada orang lain, sekelompok orang atau lingkungan sekitarnya.

Dengan kata lain, teknologi komunikasi adalah alat yang digunakan oleh suatu komunitas untuk memudahkan mereka dalam menyampaikan informasi secara efisien dan efektif kepada orang-orang yang berada dalam komunitas tersebut.

            Dalam melakukan perancangan dan pemeliharan komunitas online kita dapat memperhatikan bahwa tanpa adanya karakteristik dan langkah-langkah untuk membangun perancangan komumitas online, maka sebuah komunitas tidak akan tercapai arah dan tujuannya tanpa adanya hal-hal tersebut.



DAFTAR PUSTAKA



DOKUMENTASI PENGERJAAN TUGAS
Karena dalam proses pengerjaan tugas ini saya kerjakan sendiri dengan pencahayaan yang kurang dan waktu di larut malam, maka saya tidak dapat melakukan selfie seperti yang di minta, oleh karena itu saya mengganti dengan melampirkan foto pada saat pengerjaan dengan foto laptop yang tertera jam serta tanggal saya mengerjakan tugas ini.

Terima Kasih

Regard’s
Sri Wahyuni Rum

Komentar